OJK Sebut Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Nasional Tetap Stabil – Fintechnesia.com

banner 468x60

FinTechnesia.com | Rapat bulanan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2 Mei 2024 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional masih stabil. Lain halnya dengan kinerja perantara yang menguntungkan.

“Kondisi ini didukung oleh likuiditas yang memadai dan tingkat permodalan yang kuat di tengah meningkatnya ketidakpastian global akibat ketegangan geopolitik dan lintasan Penurunan inflasi di bawah ekspektasi pasar, jelas Ketua Dewan OJK Mahendra Siregar, Senin (13 Mei). Hal ini memberikan tekanan pada pasar keuangan.

banner 336x280

Di Amerika Serikat (AS), produk domestik bruto (PDB) melambat 1,6% kuartal ke kuartal (qtq), sebelumnya 3,4%. Penurunan ini merupakan yang terendah dalam dua tahun terakhir. Penyebabnya adalah peningkatan impor yang signifikan.

Meski demikian, kinerja perekonomian AS masih menunjukkan tanda-tanda penguatan yang lebih tinggi dari perkiraan. Hal ini memicu kembalinya ekspektasi suku bunga tinggi/er lebih lama. Jadi pasar memperkirakan kemungkinan penurunan Tingkat Dana Pakan (FFR) menolak.

Baca juga: Kondisi sektor jasa keuangan stabil, namun daya beli masyarakat masih tertekan

Berbeda dengan The Fed, Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank of England (BOE) menghadapi dilema antara pertumbuhan yang rendah dan inflasi yang terus-menerus tinggi di kawasan Eropa.

Namun, pasar memperkirakan BoE dan ECB akan memutuskan menurunkan suku bunga untuk mendukung pertumbuhan. Di Tiongkok, rilis beberapa hasil perekonomian berada di atas ekspektasi pasar, meski permintaan domestik masih lemah. Dengan demikian, pemerintah masih cenderung menerapkan kebijakan fiskal dan moneter yang akomodatif.

Pada perekonomian domestik, inflasi inti meningkat. Hal ini mengindikasikan adanya pemulihan permintaan pada masa pemilu dan bulan Ramadhan. Sektor manufaktur juga mengalami peningkatan kinerja karena peningkatan volume pesanan dan produksi baru.

READ  Meningkatkan Aksesibilitas Pasar Untuk Menjaga Harga Sayur Terjangkau Di Tarakan Terbongkar

Ke depan, potensi normalisasi pertumbuhan ekonomi perlu diwaspadai seiring dengan berakhirnya musim pemilu dan Ramadhan di tengah berlanjutnya normalisasi harga komoditas sehingga menghambat pertumbuhan ekspor. (Hai)

Quoted From Many Source

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *