TEMPO.CO, Jakarta – Mantan duta besar Amerika Serikat untuk Indonesia 2014-2016 Robert Blake berharap Indonesia segera menunjuk calon duta besar baru yang berpengalaman untuk Amerika Serikat (AS). Blake menyebut Dino Patti Djalal dan Rosan Roeslani sebagai contoh duta yang baik.
Dalam diskusi kebijakan luar negeri bersama Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia (FPCI) pada Senin 20 Mei 2024, Blake menekankan pentingnya peran duta besar yang bisa bertemu dengan menteri dan orang penting di Washington. “Setiap duta besar bersaing dengan duta besar lainnya untuk mendapatkan perhatian, sehingga negara-negara biasanya mengirimkan yang terbaik dan tercerdas ke Washington. Jadi Anda juga harus mengirimkan yang terbaik dan paling cerdas ke Washington,” ujarnya.
Blake merupakan diplomat karir yang bertugas di Sri Lanka dan Maladewa pada tahun 2006 hingga 2009, kemudian menjabat sebagai Asisten Menteri Luar Negeri Urusan Asia Selatan dan Tengah pada tahun 2009 hingga 2013, dan terakhir bertugas di Indonesia. Setelah menjabat sebagai diplomat pada masa pemerintahan Presiden George W. Bush dan Barack Obama, ia kini bekerja di sektor swasta sebagai Principal di McLarty Associates, dengan tanggung jawabnya termasuk memberi nasihat kepada klien di Indonesia mengenai praktik mereka di Asia Tenggara dan Pasifik.
Blake juga menyebut mantan duta besar Indonesia untuk AS Rosan Roeslani sebagai “duta besar luar biasa” yang dipilih ketika kedua negara perlu meningkatkan hubungan ekonomi dan “melakukan tugasnya dengan baik”. Rosan menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional Subianto-Gibran Rakabuming (TKN) Prabowo setelah menyelesaikan tugasnya di AS.
“Saya minta maaf dia harus pergi, tapi dia pulang untuk mengambil posisi yang sangat penting sebagai penasehat Presiden terpilih Prabowo, jadi kami mengerti,” kata Blake. “Tetapi saya berharap pemerintah Indonesia bertindak cepat dengan menunjuk duta besar baru.”
Duta Besar AS yang baru untuk Indonesia
Di tempat lain, Senat AS menyetujui Kamala Shirin Lakhdhir sebagai calon Presiden Joe Biden untuk menjadi duta besar AS yang baru untuk Indonesia pada 2 Mei 2024. Biden pertama kali mengumumkan Lakhdhir sebagai calon pada 20 Oktober 2023, dan menyerahkan namanya ke Senat empat hari kemudian. kemudian di bulan yang sama. Hingga berita ini dimuat, Kedutaan Besar AS di Indonesia belum mengumumkan kapan duta besar berikutnya akan mulai bertugas.
Lakhdhir adalah diplomat karir di Kementerian Luar Negeri AS dan sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Departemen Luar Negeri AS. Pada 2017-2021, ia menjabat sebagai Duta Besar AS untuk Malaysia. Wanita asal India ini juga pernah menduduki berbagai posisi di Asia Timur, Pasifik, dan Asia Tenggara.
Periklanan
Beliau meraih gelar BA (Bachelor of Arts) dari Harvard College dan MS (Master of Science) dari National War College serta fasih berbahasa Mandarin dan Indonesia. Berbicara dalam sidang Senat pada 25 Januari 2024, Lakhdhir berjanji untuk meningkatkan kerja sama antara AS dan Indonesia di berbagai bidang seperti iklim, pemberantasan terorisme, antikorupsi, perdagangan manusia, kerukunan beragama, dan hak asasi manusia.
Ia juga berjanji akan meningkatkan kemampuan pertahanan Indonesia, mengejar peluang investasi dengan perusahaan dalam negeri, dan membangun platform kerja sama siber yang lebih kuat. “Dia adalah pendukung kuat sektor ini bisnis dan ikatan bisnis. “Anda akan melihat bahwa beliau akan menjadi kekuatan yang sangat energik dan positif dalam mempromosikan hubungan antara AS dan Indonesia,” kata Blake.
Kiat editor: Aide mengatakan pembicaraan antara Vladimir Putin dan Xi Jinping sangat sukses
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik Di Sini
Quoted From Many Source