Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, mengungkapkan pada 2024 perseroan akan membagikan dividen sebesar Rp4,58 triliun atau 75% dari total laba bersih perseroan pada tahun 2023.
Direktur Utama PTBA Arsal Ismail membeberkan alasan perseroan membagikan dividen lebih rendah dibandingkan tahun lalu dan mencapai 100% laba akuntansi tahun 2022.
Arsal mengatakan, perseroan akan menggunakan 25% laba tahun buku 2023 untuk mengembangkan usaha.
Sedangkan 25% dari laba bersih tahun buku 2023 setara dengan Rp 1,53 triliun dan disepakati sebagai saldo laba ditahan.
“Selama 2 tahun terakhir (pembagian dividen) 100%, kenapa (tahun ini) 75%? Jadi kata kuncinya ke depan PTBA tentunya akan melakukan pengembangan untuk meningkatkan kinerja, operasional, dan penjualan,” jelas Arsal. pada konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Rabu (8/5/2024).
Arsal menjelaskan, untuk mengembangkan operasional bisnis dan penjualan, pihaknya perlu menggunakan kas internal perseroan.
Dengan alokasi dana sebesar 25% dari keuntungan diharapkan dapat mendukung pembangunan sesuai rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP). Selain itu juga diharapkan dapat memenuhi rencana belanja modal (belanja modal/ belanja modal) perusahaan.
“25% ini kita harapkan bisa didukung dengan rencana pembangunan di RKAP, investasi terpenuhi minimal 25%, sisanya dari pihak (lain),” imbuhnya.
Dengan begitu, Arsal pun mengungkapkan pihaknya bisa meningkatkan pendapatan perseroan di tahun mendatang.
FYI, PTBA melaporkan laba bersih sebesar Rp 6,1 triliun pada tahun 2023, turun 51% secara year-on-year (tahun demi tahun/ tertawa terbahak-bahak).
Dari samping garis atasPerseroan melaporkan pendapatan sebesar Rp38,48 triliun. Jumlah tersebut turun 9,75% dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp42,64 triliun. Sementara beban pokok penjualan juga meningkat 18,83% menjadi Rp 29,33 triliun.
Pendapatan PTBA ditopang penjualan batu bara yang tercatat Rp 37,97 triliun pada 2023. PTBA juga mencatatkan pendapatan lain-lain sebesar Rp516,83 miliar yang meliputi penjualan listrik, briket, minyak sawit mentah, jasa kesehatan rumah sakit, dan jasa persewaan.
Nilai aset perseroan pada pertengahan tahun ini tercatat sebesar Rp 38,76 triliun. Aset ini menurun dibandingkan tahun lalu yakni Rp 45,35 triliun.
Sedangkan posisi liabilitas PTBA sebesar Rp21,56 triliun atau lebih rendah dibandingkan posisi akhir tahun 2022 sebesar Rp28,91 triliun. Di sisi lain, posisi ekuitas perseroan sepanjang tahun 2023 tercatat sebesar Rp38,48 triliun.
Penyebab utama terkoreksinya laba PTBA adalah harga batu bara yang anjlok signifikan belakangan ini.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel lain
Upaya Bukit Asam memacu inovasi dan pengembangan bisnis
(wia)
Quoted From Many Source